A. Nasi Jamblang
Sega
Jamblang (Nasi Jamblang dalam Bahasa Indonesia) adalah makanan khas dari
Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat
kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini
adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun
bersifat prasmanan. Menu yang tersedia biasanya antara lain sambal goreng, tahu
sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur
dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan
tempe. Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan
bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya
Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon.
B. Nasi Lengko
Sega
lengko adalah makanan khas masyarakat pantai utara (Cirebon, Indramayu, Brebes,
Tegal dan sekitarnya). Makanan khas yang sederhana ini sarat akan protein dan
serat serta rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100%
non-hewani. Bahan-bahannya antara lain: nasi putih, tempe goreng, tahu goreng,
mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), daun kucai (dipotong
kecil-kecil), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau
tidak, tergantung selera), dan kecap manis.Untuk menambah selera makan,
biasanya makanan ini disajikan dengan ditambah 5 atau 10 tusuk sate kambing
yang disajikan secara terpisah di piring lain.
C. Empal Gentong
Empalgentong adalah makanan khas masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini mirip
dengan gulai (gule) dan dimasak menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam
gentong (periuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah usus, babat dan
daging sapi. Empal gentong berasal dari desa Batembat, kecamatan Tengah Tani,
Kabupaten Cirebon. Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini
disajikan menggunakan kucai(Chlorella sorokiniana) dan sambal berupa cabai
kering giling. Empal gentong dapat disajikan dengan nasi atau juga lontong.
D. Mie Koclok
Mie
kocok khas Cirebon ini juga sama, berbahan dasar mie, namun bedanya dengan mie
kocok Bandung terletak pada kuah yang
digunakan. Mie kocok Cirebon menggunakan kuah yang terbuat dari santan dan
tepung beras, sehingga mie yang dicampur toge, kol, bawang daun, suwiran daging
ayam, dan irisan telur rebusnya begitu kental ketika disantap.
Docang
itu singkatan dari kacang dibodo (dibacem) atau tempe bungkil. "Ini
makanan, sehat bebas kolestrol, sayuran semua tidak pakai daging dan lemak
jeroan. Docang terbuat dari lontong yang diiris-iris kecil, ditaburi parutan
kelapa muda, irisan daun singkong dicampur dengan toge yang telah direbus.
Kemudian disiram kuah panas yang berisi dage (sejenis oncom) yang dihancurkan,
sehingga mengapung di bagian atas kuah. Sebelum disajikan, ditaburi kerupuk
kecil-kecil berwarna putih, sehingga membuat rasa gurih semakin terasa di
lidah.
F. Brownies Tape
Kota
Cirebon, khususnya warganya kini sudah semakin kreatif dalam berkreasi,
paling tidak, terlihat di dunia kuliner kota Cirebon saat ini. Bisa
dilihat, perkembangan dunia kuliner di kota Cirebon begitu pesat. Banyak
sekali tempat-tempat makan yang dahulu tidak pernah ada. Macam-macam
tempat makan di Cirebon hadir dengan berbagai kreasi menu yang
ditawarkan.
Dan kini, Cirebon memiliki satu lagi kuliner khasnya hasil kreasi putra putri Cirebon, yaitu brownies tape "Labilla." Yup,
brownies memang bisa dikatakan berasal dari kota Bandung. Dan kini
banyak pebisnis kuliner yang mengkreasikan brownies dengan berbagai
inovasinya. Di Cirebon, ada brownies yang terbuat dari tape. "Labilla"
Brownies Tape mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda.
Jelas
ada yang berbeda, yaitu rasa tape yang begitu kentara di brownies tape
ini. Iya,
jika brownies pada umumnya berasa dominan coklat atau adonan
kebanyakan, lain halnya dengan rasa dari Brownie Tape "Labilla" ini.
Jika pembaca Cirebon Kuliner pernah memakan tape singkong, atau peuyeum dalam
bahasa Sunda, maka seperti itulah kira-kira rasa dari adonan brownies
tape "Labilla" ini. Enak, berbeda, baru. Dan yang terpenting adalah,
khas Cirebon.
G. Tahu Gejrot
Tahu
gejrot adalah jajanan khas Cirebon yang masih digemari oleh masyarakat di
berbagai daerah. Bahan utamanya tahu kempros (kosong tanpa isi) yang hanya
diproduksi di daerah Ciledug Kabupaten Cirebon ini, dari rasa dan bentuknya
memang berbeda dengan jenis tahu yang dibuat di daerah lain. Warna tahunya
cokelat muda dan disajikan di atas cobek mini yang terbuat dari tanah liat,
irisan tahu ditaburi irisan bawang, cabe rawit, dan disiram dengan kuah yang
terbuat dari campuran air dan gula merah yang dimasak. Rasanya yang manis dan
pedas, membuat tahu gejrot tetap diminati oleh banyak kalangan.
No comments:
Post a Comment